Gadis nyentrik bernama Euis ditunangkan orang tuanya dengan pemuda anak juragan tanah. Keadaannya jadi lain, karena Euis lebih tertarik dengan seorang tukang ojek yang juga nyentrik bernama Beno. Kegagalan cinta anak juragan tanah itu berakibat Euis dan Beno harus membayar kerugian dan membayar utang-utangnya. Tentu saja hal ini membuat mereka jadi kesulitan. Untung kemudian muncul Kakek Lihun, kakek Euis yang sudah belasan tahun tak pernah bertemu. Kakek Lihun inilah yang kemudian membayar semua kerugian dan utang keluarga Euis. Kakek Lihun mendadak kaya karena baru saja menjual tanahnya. Jadilah Beno dan Euis menikah keesokan harinya.

Ateng dan Iskak mengadu nasib di Jakarta dengan bekerja sebagai pembantu Bagio, yang selalu mengolok-olok mereka. Kemudian, mereka bertemu Vivi dan Erni yang mobilnya mogok dan mereka membantu menarik mobil ke rumah mereka. Setelah mendapatkan pekerjaan dari para gadis, Iskak mulai bermimpi tentang Erni. Iskak memberi tahu Ateng tentang mimpinya dan ayahnya tidak sengaja mendengarnya. Jadi mereka berdua dipecat. Tapi pembantu rumah, Ardi, memberi mereka alamat kerabatnya, Diran, yang memiliki garasi. Mereka mendapatkan pekerjaan dan dalam satu pengiriman, mereka bertemu Vivi dan Erni, yang membawa mereka kembali bekerja di rumah, atas permintaan ayah mereka. Ada adegan musik yang lucu dalam film, salah satunya menampilkan tiga lagu berturut-turut.